Friday, September 21, 2007
MELONGOK SMAN 1 BANJARNEGARA "Sengatan Lebah dari Kota Kecil"
BANJARNEGARA. Kota kecil yang terletak diatas permukaan air laut dan populer akan sedapnya es dawet. Kota tenang yang terletak dekat dengan area pegunungan dengan suhu udara yang cukup sejuk.
Bagi sebagian orang, barangkali kota ini kalah pamor dengan tetangga sebelahnya, Wonosobo.
Namun siapa sangka? Jika geliat nafas bolabasket kota kecil ini mulai terasa dalam kurun tujuh tahun belakangan, setelah sebelumnya sempat tersengal-sengal dan nirprestasi. Antara lain, contoh kebangkitan yang dianggap sebagai pelopor prestasi SMA Negeri 1 Banjarnegara. Ibarat kawanan lebah yang mulai membangun sarangnya, para "lebah pekerja" yang selama ini terpendam potensinya, secara kolektif mulai bergerak membangun diri.
Menurut keterangan pelatih SMA Negeri 1 Banjarnegara, Kurniawan Widyazmoro, timnya mulai ketara daya juangnya sejak tahun 2002. Itupun dengan kekuatan seadanya karena fasilitas dan akomodasi dari sekolah yang kurang mendukung. "Mungkin karena masih minim prestasi, hinga sekolah masih banyak pertimbangan."" tutur pria yang akrab disapa Diaz ini.
Modal sendiri
"Bahkan sering kalau turnamen di luar kota kita tidur di masjid. Nanti subuhan kita dibangunin sama penjaga masjid, kita mandi, baru ke lapangan," ungkap Diaz. Ia mengaku, waktu itu anak didiknya masih getol berjuang, meski dengan moda sendiri.
"Atau kadang kalau pakai kendaraan umum kita memakai seragam biar ongkosnya murah. Kan harga pelajar itu. Padaha waktu itu udah libur.Nanti pulangnya kita pakai lagi untuk ngirit ongkos,"papar pria yang kini duduk di jajaran Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengcab Banjarnegaa ini.
Tapi berkat keuletan anak-anak dan prestasi yang telah diperoleh, lanjut Diaz, dukungan sekolah mulai ada hingga keikutsertaan di beberapa turnamen benar-benar diperjuangkan.
Sementara itu, untuk melatih mental, Diaz menyerahkan peran ini kepada para senior SMA. Tapi untuk fisik, masih diserahkan ke guru olahraga.
Dengan gemblengan fisik dan mental yang dianggap cukup, beberapa catatan prestasi telah berbuah. Di gelaran UII (Universitas Isam Indonesia) Cup misalnya, tim putra berhasil meraih Juara I di kejuaraan yang dibarengi dengan peresmian GOR UII di Yogyakarta ini.
Untuk tim putri, hasil membanggakan diraih dengan perolehan Juara 4 dalam Hexos Cup play-off regional se-Jateng & DIY di GOR Among Rogo, Yogyakarta.
Kini, para "lebah" telah menengat dengan sederet capaian prestasi. Meskipun begitu, manisnya madu kemenangan tak seharusnya membuat "kawanan lebah" dari kota kecil ini berpuas diri. Hanya perjuangan secara kontinyu, yang dapat berbuah prestasi yang berkelanjutan pula. Banjarnegara, kami tunggu sejauh mana sengatanmu! (fiz)
Dikutip dari Tabloid SLAMER edisi (Tabloid Bolabasket terbitan PERBASI)
Labels:
Basketball court
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment